Orang Tua yang Tidak Cerdas Emosi Telah Menghancurkan Kebahagiaan Anak

Mei 22, 2023


Anak usia dini yang berusia 0-6 tahun berada pada periode perkembangan usia emas. Pada usia tersebut otak dan aspek perkembangan akan tumbuh dan berkembang dengan cepat dalam sejarah kehidupan anak. Pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian anak. Cara orang tua mengasuh anak-anaknya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pola asuh orang tua terdahulu terdahulu, adat istiadat, budaya, agama, pendidikan dan pengetahuan orang tua itu sendiri.

Kenyataan yang masih kita temukan di masyarakat adalah masih ditemukan orang tua yang belum cerdas secara emosi. Belum dapat mengendalikan rasa marah, rendahnya kontrol diri dan kurangnya kesadaran akan perkembangan emosi anak. Orang tua masih melakukan hukuman fisik, kekerasan verbal yang menyakiti perasaan anak dan pengabaian kebutuhan anak.

Ada 2 macam bentuk kekerasan. Kekerasan verbal seperti mengancam, menakut-nakuti, menghina dll. Kekerasan fisik seperti mencubit, memukul area tubuh tertentu baik dengan tangan atau alat-alat tertentu masih sering kita temua di masyarakat. Padahal efek dari kekerasan tersebut bukan hanya merusak otak anak namun juga masalah perilaku dan emosi bagi anak dikemudian hari.

Perilaku tersebut diatas mencerminkan bahwa orang tua masih belum memiliki kecerdasan emosi. Orang tua yang cerdas emosi (emotional equation) adalah seseorang yang memiliki kecakapan emosi meliputi:

-          Mampu mengenali emosi diri

-          Mampu mengelola Emosi

-          Mampu memotivasi diri sendiri

-          Mengenali perasaan orang lain

-          Mampu menjalin hubungan yang positif

Tidak ada orang tua yang sempurna dimuka bumi ini. Dibutuhkan orang tua yang sadar akan kesehatan mental anak. Orang tua harus mengupayakan kebahagian psikologis anak dan minim trauma masa kecil. Salah satu cara melatih agar orang tua cerdas secara emosi adalah dengan memberikan program pelatihan pengasuhan positif.

Pola asuh positif adalah hubungan yang berkesinambungan antara orang tua dan anak seperti mengasuh, mengajar, memimpin, mengkomunikasikan, dan menyediakan kebutuhan anak secara konsisten dan tanpa syarat. Pengasuhan positif adalah orang tua yang paham tentang tumbuh kembang anak, mampu melakukan komunikasi yang efektif dengan anak, menerapkan disiplin yang positif dan mampu mengontrol rasa marah.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati & Roshita (2019) memperlihatkan bahwa orang tua yang sudah mendapatkan program pelatihan positif parenting lebih cerdas secara emosi dibandingkan orang tua yang tidak mendapatkan pelatihan. Dalam eksperimennya orang tua diberikan kesempatan untuk melihat, mendengar, mengeskpresikan dan mendiskusikan pengalaman selama mengasuh anak. Orang tua diberikan kesempatan satu persatu untuk mempraktekkan pengasuhan positif didepan kelas. Diakhir pelatihan orang tua diminta untuk menyimpulkan materi pelatihan pengasuhan positif. Untuk memonitor efektifitas pelatihan orang tua diminta untuk membuat jurnal penerapan positif parenting.

Setelah mengikuti pelatihan orang tua merasa lebih bisa mengontrol emosi ketika marah, empatinya meningkat, paham kapan harus tegas dan tidak kepada anak, hubungan anak-orang tua menjadi lebih sehat, dan ayah pun ikut terlibat dalam mengasuh anak. Pelatihan positif parenting ini memberikan kesempatan kepada orang tua menyadari akan pola asuhnya, sehingga mereka lebih sadar, menerima dan memperbaiki diri.

Jika kita bandingkan di zaman dahulu, ilmu parenting sangat terbatas. Namun di era digital ini dengan tsunami informasi yang ada dimedia sosial, maka tentunya sudah menjadi kewajiban orang tua untuk belajar dan meng-upgrade diri tentang ilmu pengasuhan. Prinsip mengasuh anak harus sesuai zamannya. Tanyakan juga perspektif anak tentang pengsuhan yang sudah dilakukan. Jika orang tua tetap bertahan dengan pengasuhan yang sudah jelas berdampak buruk bagi perkembangan anak. Hasilkan akan orang tua petik sendiri ketika mereka besar nanti, apakah anak-anak hangat kepada orang tua atau justru sebaliknya.

Jika orang tua memiliki keterbatan waktu, biaya dan kesempatan untuk mendapatkan program pengasuhan secara offline. Sudah banyak ilmu parenting di media sosial. Salah satunya ayah bunda bisa belajar di Youtube Yuni Kartika Channel yang merupakan sarjana dan magister Psikologi Sains.

 

Sumber:

Nurhayati, S., Rosita, T. (2019). Positive parenting training program implementation to increase parent’s emotional intelligence in raising well being children. Proceedings of the 1st in ternational Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP 2019), 65-69

 



Share this :

Pernah berkarir sebagai Dosen Psikologi, dan budak korporat. Saat ini menjadi ibu rumah tangga nyambi menulis di blog, creator di Youtube dan konsultan di komunitas parenting.

Previous
Next Post »
0 Komentar